Nightfall Chapter 884

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Babak 884: Satu Langkah dari Jun Mo, sebuah Panah dari Selatan

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Empat trotters babi diatur rapi di atas talenan. Rambut telah dihapus dari mereka dan mereka telah dibilas dengan air. Mereka tampak sepucat dan seputih tunas baru yang dicabut dari lumpur. Dengan satu luncuran pisau yang kokoh, kertas cokelat yang sederhana itu terbuka seperti daun teratai. Keempat trotter itu terguling ringan ke atas kertas dan dibungkus menjadi sebuah paket.

Tukang daging menyerahkan trotter yang dibungkus tanpa suara ke pemuda yang menunggu. Li Guangdi mengambil beberapa koin, meletakkannya di meja toko dan berjalan menuju pintu keluar.

Tiba-tiba, si Jagal memiliki perasaan aneh. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke selatan ke arah Kerajaan West-Hill. Visinya melewati langsung dinding yang menghitam. Wajahnya memucat.

Setengah bangkai babi putih besar yang digantung di pengait di belakang toko daging mulai bergoyang. Pisau pembantaian di tangan Jagal juga mulai bergetar. Tidak ada angin bertiup, tetapi suara siulan angin memenuhi udara.

Melihat ke Kerajaan West-Hill dengan pisau di tangannya, si Jagal menyadari.

Dia mengangkat pisau kokoh di atas kepalanya dengan kedua tangan secepat mungkin, dengan ekspresi kaku di wajahnya. Baik angin maupun hal lain tidak akan dapat menjangkau dia.

Setengah bangkai di kait besi terus bergoyang perlahan. Gerakan itu membuat darah menetes dari organ-organ babi. Setiap tetes bertepuk di lantai seperti jam menghitung detik.

Waktu sepertinya bergerak lambat. Tidak ada yang terjadi. Si Jagal berjongkok, menyusutkan tubuhnya ke sudut dinding. Tangannya mengangkat pisau, melindungi wajahnya. Dia tampak sangat seperti kura-kura yang bersembunyi di cangkangnya.

Di luar toko daging, Li Guangdi dan Zhang Nianzu sedang berjalan menuju toko kaligrafi. Jika seseorang berdiri di dekat, seseorang akan dapat mendengar salah satu dari mereka melantunkan sesuatu, seolah-olah dia mencoba untuk menghafal sesuatu.

Zhang Nianzu bertanya dengan cemas, “Apakah ada yang salah?”

“Jangan bicara.” Ekspresi Li Guangdi juga panik. Dia melotot. “Jangan berpikir untuk menggunakan pulpen dan kertas juga. Yang terbaik bagi Anda untuk hanya menghafalnya. ”

Zhang Nianzu menutup mulutnya dan memutuskan untuk tidak melanjutkan membicarakan masalah ini. Li Guangdi merenung dengan tenang pada adegan yang baru saja dia saksikan dan menyadari bahwa titik lemah si Jagal adalah wajahnya.

Bingkisan empat trotters babi yang dibungkus kertas cokelat dilemparkan ke lengan pria muda itu. Mereka tampak identik dengan semua leher manusia yang telah dipecahkan oleh Jagal.

… ..

… ..

Di dataran sebelum Peach Mountain, ribuan li jauhnya, panah besi Ning Que tidak lagi diarahkan ke kota kecil di perbatasan Song dan Yan. Sebaliknya, itu menunjuk barat laut.

Drunkard dan Jagal ada di kota kecil itu. Dua orang itu adalah musuh terkuat Akademi dan terkuat di Chang’an. Dia benar-benar ingin melihat apakah dia bisa membunuh mereka.

Namun demikian, keduanya masih merupakan pembudidaya yang terampil yang selamat dari Ever Night. Mereka sudah bisa bersembunyi dari Haotian selama berabad-abad. Seseorang memiliki gagasan tentang keadaan tingkat lanjut seperti apa mereka dan betapa kuatnya trik yang mereka miliki.

Ketika menghadapi perubahan dalam jalur kehidupan mereka, para kultivator di Knowing Destiny State mendapatkan perasaan tertentu – sebuah firasat tentang apa yang akan datang.

Semua pembudidaya di Negara Tujuan Tahu memiliki kemampuan untuk merasakan ketika nasib mereka akan berubah. Tentu saja, pembudidaya yang terampil seperti Drunkard dan Jagal akan dapat melakukannya juga.

Ketika Ning Que mengangkat busurnya dan mengarahkan panahnya ke kota kecil itu, si Pemabuk dan Si Jagal segera merasakannya dan mulai mengambil langkah-langkah defensif: si Pemabuk bersiap untuk pergi dan si Jagal mengangkat pedangnya.

Ketika Hierarch menjadi pemboros, Drunkard menjadi orang tercepat di Bumi, bahkan lebih cepat dari Kakak Sulung. Dia telah mencapai Negara Yang Tidak Tersendiri dan memiliki banyak trik di lengan bajunya. Kecuali seseorang berhasil memenjarakannya, dia akan sangat sulit untuk dibunuh.

Di sisi lain, Tukang daging adalah yang terkuat di dunia, baik dalam kekuatan tubuh atau kekuatan belaka. Selain Kepala Imam Kitab Suci Xuankong, tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya, bahkan Yu Lian.

Pemabuk itu siap untuk pergi dan Jagal itu siap menyerang dengan pedangnya. Tigabel Primordial Arrows Ning Que tidak akan bisa membunuh mereka. Dalam hal itu, dia tidak menembak.

Itu bukan karena dia kehabisan panah atau bahwa mereka terlalu berharga – Akademi bersedia membayar harga berapa pun untuk kehidupan Drunkard dan Jagal.

Ning Que tidak menembak karena satu alasan sederhana: dia tidak akan bisa membunuh mereka. Selama ini, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang sangat berbahaya di mana kesuksesan tidak dijamin.

Bahayanya terletak pada kenyataan bahwa jika lawan tidak terbunuh, mereka pasti akan terpancing.

Dia sedikit menyesal tentang hal ini, tetapi tidak terlalu banyak. Meskipun Akademi selalu ingin mencoba membunuh mereka, mereka tidak pernah kehilangan ketenangan mereka. Itu adalah aspirasi, bukan keinginan liar.

Selanjutnya, Akademi sudah memiliki rencana lama untuk Drunkard dan Jagal.

Panah besi di tangan Ning Que sekarang menunjuk ke barat laut, menuju Prefektur Qinghe.

Ketika Ning Que memindahkan panah perlahan, atmosfer dataran Peach Mountain menjadi semakin tegang dan menakutkan.

Tidak ada yang tahu siapa yang akan dia tembak.

Bahkan, bahkan Ning Que tidak tahu. Di Negara Persepsi, Prefektur Qinghe adalah ruang kecil yang luar biasa di antara lautan manusia. Tidak ada setitik cahaya pun.

Tiba-tiba, secercah muncul.

Itu Song Xian.

……

… ..

Jun Mo berdiri dengan Mu You di tepi Sungai Fuchun, memandangi taman-taman elegan di seberang sungai. Setelah lama diam, dia bertanya, “Apakah kamu mengerti sekarang?”

Mu You mengambil jarum sulaman dari saputangannya dan menjawab, “Ini akan sedikit menyusahkan, tapi tidak terlalu sulit.”

“Ayo pergi,” kata Jun Mo.

Mu Anda mendengar perubahan dari sisi lain sungai dan mengerutkan alisnya sedikit. “Rencana Adik Kecil tidak termasuk kita.”

Jun Mo berkata, “Dia meremehkan individu yang kuat. Wang Jinglue tidak bisa melakukan ini. ”

Dalam rencana asli Akademi, Ning Que akan pergi ke West-Hill, Kakak Sulung akan pergi ke kota kecil, sementara Kakak Kedua, yang terluka parah di Verdant Canyon, akan tinggal di Chang’an untuk mempertahankan bagian belakang.

Dia malah muncul di Prefektur Qinghe, meninggalkan Akademi sepi.

—–

…

Pada saat itu, Wang Jinglue berada di Taman Cui, di tepi Sungai Fuchun. Semua orang terkenal dari Prefektur Qinghe berkumpul. Ini karena Kuil Ilahi West-Hill mengadakan Ritus untuk Cahaya, tetapi karena keadaan yang tegang di prefektur, banyak yang tidak bisa pergi ke Gunung Peach untuk memberi penghormatan. Mereka memilih untuk melakukan ritual serupa di Cui Garden sebagai gantinya.

Dia telah masuk ke Taman Cui melalui Cui Huasheng. Melihat ekspresi saleh dari orang-orang terkenal yang perkasa di sepanjang sungai yang deras, alisnya membentuk alur yang dalam. Dia tidak bisa menentukan siapa targetnya.

Prefektur Qinghe milik keluarga Zhu, yang rezimnya mengandalkan aturan tradisional dan adat. Namun, alasan sebenarnya bagi Prefektur Qunghe untuk berani mengkhianati Chang’an adalah karena dua pejuang Takdir Tahu yang kuat di tepi Sungai Fuchun.

Tidak banyak orang yang tahu siapa Dua Ahli Takdir yang Mengetahui tentang Prefektur Qinghe. Wang Jinglue tidak tahu, dan bahkan jika dia melakukannya, akan sangat sulit untuk menyelesaikan tugas yang ditugaskan Ning Que kepadanya.

Embusan angin mendekat dari selatan. Angin yang kering. Para pembudidaya di taman merasakan kesungguhan ilahi tertentu dari angin.

Bunga-bunga musim gugur di tepi sungai ditutupi dengan kilau cairan yang halus, sehingga tampak murni dan suci.

Ada seorang petani tua di bawah naungan hujan. Dia adalah kerabat yang tidak diketahui dan jauh dari klan Song. Meskipun dia membungkuk karena usia dan biasanya terkantuk-kantuk, matanya sekarang terbuka lebar.

Setelah jimat mengguncang Gunung Peach dan Tianqi mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia, setiap pembudidaya tahu bahwa sesuatu yang besar telah terjadi di Gunung Peach karena mereka dapat merasakan perubahan besar dalam Qi Langit dan Bumi.

Keakuratan perasaan ini tergantung pada kondisi kultivator individu. Kultivator tingkat lanjut seperti Pemabuk dan Jagal secara alami memiliki perasaan yang lebih jelas tentang apa yang terjadi, tetapi yang lain seperti Wang Jinglue, yang hanya mencapai Tembus Zenith, hanya bisa menebak.

Sudah cukup baginya untuk bisa menebak. Dalam pengaturan yang dia buat dengan Ning Que, jika dia menebak bahwa peristiwa itu telah terjadi, itu akan menjadi waktu yang tepat untuk menyerang.

Wang Jinglue mengamati daerah itu. Melihat pemandangan itu, jantungnya berdebar. Dia tahu dia telah menemukan saat yang tepat, tetapi bagaimana dia melanjutkan dengan membuat lawan melepaskan seluruh kondisinya?

Dia diketahui tidak memiliki musuh di Knowing Destiny State atau di bawahnya. Namun, seperti yang dikatakan Chen Pipi sejak lama, bahkan jika seseorang dapat mengalahkan siapa pun di Negara Tahu yang Takdir atau di bawahnya, seorang kultivator yang kuat di Negara Tahu Takdir mungkin tidak perlu harus melepaskan seluruh negaranya.

Pada saat ini, seorang pria dengan topi bambu dan tongkat dan seorang wanita berbaju merah muncul di tepi sungai di Taman Cui. Tidak ada yang melihat bagaimana mereka tiba di sana.

Sebuah peringatan mendesak terdengar di seluruh halaman Taman Cui. Udara dipenuhi dengan suara sarung bertabrakan. Energi array kuno mulai perlahan-lahan merembes keluar dari kolam halaman.

Penatua klan Song perlahan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pasangan dekat sungai.

…

…

Jun Mo tidak pernah melihat tetua klan Song. Meskipun dia tahu bahwa yang lebih tua adalah salah satu individu Mengetahui Takdir yang dicari oleh Adiknya, Jun Mo mencari orang yang berbeda – seseorang yang lebih kuat dari yang lebih tua ini.

Klan Cui dari Kabupaten Ruyang adalah yang pertama dari tujuh nama keluarga dari Prefektur Qinghe. Cui Garden adalah bisnis mereka dan pemimpin klan Cui Shi secara alami adalah orang dengan status tertinggi. Namun, pada hari ini, dia tidak diizinkan duduk.

Ini karena Penatua Cui sedang duduk, dan sebagai putranya, Cui Shi hanya bisa berdiri.

Dahulu, Penatua Cui adalah seorang sarjana universitas di Chang’an. Dia diangkat menjadi Perdana Menteri dan diberi gelar Imperial Tutor setelah pensiun. Jadi, dia duduk di kursi Guru Tutor, minum teh sarjana.

Saat melihat pria dan wanita di tepi sungai, Penatua Cui perlahan meletakkan tehnya. Ekspresinya menunjukkan campuran emosi yang tak terbaca – agak bingung dan takut, tetapi juga mengejek.

Begitu dia melihat lengan baju pria itu, Penatua Cui tahu identitasnya.

Dia tidak pernah berpikir bahwa Akademi akan mengabaikan perjanjiannya dengan Kuil Ilahi West-Hill dan mengirim seseorang ke Prefektur Qinghe, apalagi mengirim orang ini.

Setelah beberapa saat, dia melepaskan kebingungan dan ketidakpercayaannya dengan kesadaran bahwa orang yang paling dia takuti dan hormati, Fu Zi, tidak ada lagi di bumi ini, dan Akademi tidak lagi sama.

“Jika ini sebelumnya, aku tidak akan memiliki keberanian untuk melawan Tuan Kedua.”

Penatua Cui memandang Jun Mo di tepi sungai dan berkata dengan tenang, “Tetapi salah satu anggota tubuh Anda patah dan Anda belum pulih dari luka serius Anda, bagaimana Anda bisa menjadi pasangan yang cocok untuk saya?”

Dengan kata-kata ini, susunan Cui Garden mulai terwujud dalam unjuk kekuatan. Susunan tepian Sungai Fuchun, diturunkan di antara generasi tak terhitung dari keluarga yang telah lama berdiri, sungguh kuat. Suasana yang suram dan mematikan memenuhi udara.

Jun Mo tahu bahwa kesimpulan pria itu tentang situasi saat ini akurat. Jika ini sebelumnya, dia akan mampu membunuh semua musuh di taman sambil mengacungkan pedangnya sendiri, tetapi hari ini, dia tidak dalam posisi untuk mengalahkan pria itu.

Tetap saja, dia tidak mengatakan atau melakukan apa pun.

Mu You mengambil jarum sulamannya dan menusuknya ke lotus musim gugur di tepi sungai.

Gerakannya acuh tak acuh, hampir di bawah sadar.

Ekspresi Penatua Cui berubah.

Susunan tepi Sungai Fuchun yang menakutkan menghilang dengan mudah.

Nama-nama keluarga lama dari Prefektur Qinghe memiliki sejarah yang sangat kaya, berasal dari Akademi itu sendiri. Namun usia tidak serta-merta membuat seseorang lebih kuat, atau kura-kura sudah lama memerintah Bumi.

Mu You adalah seorang pengantin wanita; dia adalah Suster Ketujuh, seorang pencinta biji melon yang pecah di antara giginya, gosip yang menganggur, dan bermain mah-jong. Dia juga master array paling berbakat di Bumi. Setelah menghabiskan setengah hari di tepi Sungai Fuchun untuk mengamati susunannya, dia sudah lama menemukan cara untuk membubarkannya.

Jun Mo menganggap Penatua Cui dengan dingin.

Penatua Cui berkata dengan acuh tak acuh, “Saya melewati Akademi berkali-kali sebagai Perdana Menteri dan melihat Anda tumbuh sebagai seorang anak. Siapa yang mengira aku akan membunuhmu hari ini? ”

Prefektur Qinghe memiliki banyak mata-mata di Chang’an. Penatua Cui yakin bahwa Jun Mo belum pulih dari luka-lukanya yang parah. Lebih penting lagi, tidak ada yang tahu bahwa dia tidak hanya mencapai Negara Tahu Takdir, tetapi juga sekarang di Zenith Mengetahui Takdir. Meskipun barisan tepi Sungai Fuchun begitu mudah dibubarkan oleh gadis Akademi itu, dia masih memiliki keyakinan sepenuhnya bahwa dia bisa menghancurkan Jun Mo ke tepi sungai.

Di kerumunan, wajah Wang Jinglue pucat.

Dia cukup terkejut dengan penampilan Tuan Kedua. Mengetahui bahwa Penatua Cui adalah pakar Kenegaraan Takdir yang dia cari sepanjang waktu membuatnya tertegun.

Menurut rencana Ning Que, sekarang adalah waktunya baginya untuk menyerang. Namun, untuk membuat seorang ahli Takdir Tahu melepaskan keadaan lengkapnya, dibutuhkan orang yang cukup kuat untuk menyerang dengan pukulan yang cukup kuat. Setelah mendengar nada Penatua Cui dan keyakinan yang tak tergoyahkan pada kemampuannya untuk mengalahkan Master Kedua Akademi, bagaimana Wang Jinglue bisa berhasil?

Jun Mo tidak menyerang, tetapi hanya melangkah maju.

Ekspresi Penatua Cui berubah menjadi konsentrasi penuh. Di bawah naungan, sesepuh klan Song berdiri, memegang pedangnya.

Meskipun Jun Mo memiliki anggota badan yang patah dan kondisinya tidak sekuat sebelumnya, dia masih Jun Mo.

Provinsi Qinghe cukup dekat dengan Verdant Canyon. Gambar mimpi buruk Jun Mo membunuh ribuan orang dengan pedang tunggal dalam Pertempuran Verdant Canyon pada akhir tahun sebelumnya masih ternama di benak orang.

Tidak ada yang menghadapi Jun Mo dalam pertempuran berani meremehkannya. Bahkan Liu Bai akan mendekatinya sebagai musuh yang tangguh jika mereka bertarung sekarang.

Penatua Cui menghembuskan napas tajam dan langsung berada di Knowing Destiny Zenith!

Dia tersenyum pada Jun Mo. “Bukankah itu sedikit mengejutkan?”

Jun Mo menjawab, “Aku terkejut dengan kebodohanmu.”

Angin liar dan ganas tiba-tiba naik, mengaduk perairan Sungai Fuchun. Air sungai kecil Cui Garden begitu terganggu hingga tampak mendidih, sementara teratai musim gugur terlempar ke permukaan sungai, lemas seperti bangkai ikan mati yang mengambang.

Sebuah anak panah mendekat dari selatan.

Penatua Cui memucat, dan hancur berkeping-keping.

Tubuhnya hancur menjadi ratusan bongkahan daging, tersebar di seluruh taman.

Agar tidak ditemukan oleh Akademi, Penatua Cui menjalani seluruh hidupnya dengan tenang, merahasiakan Negara kultivasinya sampai dia berusia seratus tahun. Hari ini, ketika Jun Mo datang ke Taman Cui, Penatua Cui berpikir bahwa saat itu akhirnya tiba. Dia ingin mengejutkan Akademi dengan mengungkapkan pelatihannya selama puluhan tahun dan melepaskan kebencian pahit selama bertahun-tahun dalam sekali jalan.

Pada akhirnya, dia meninggal tanpa melakukan serangan mendadak.

Sepanjang waktu, dia tidak pernah mendapat kesempatan untuk bertarung dengan Jun Mo.

Ini karena Jun Mo tidak pernah bergerak untuk menyerang – dia hanya mengambil satu langkah ke depan.

Dia hanya perlu mengambil satu langkah agar lawannya melepaskan seluruh kondisinya.

Itu karena dia adalah Jun Mo.

Saat melihat Penatua Cui dicabik-cabik menjadi daging yang tak terhitung jumlahnya, ekspresi tetua klan Song berubah menjadi kaget dan ngeri. Bertahun-tahun, dia tetap berada di tingkat yang lebih rendah dari Negara Tujuan Takdir. Di antara seluruh dunia, ia dianggap sebagai lawan yang tangguh. Namun dia baru saja melihat dengan matanya sendiri bagaimana Penatua Cui yang perkasa di Knowing Destiny Zenith menderita kematian yang kejam setelah satu langkah dari Jun Mo. Bagaimana dia bisa berani bertarung?

Jun Mo berbalik menghadapnya.

Tetua klan Song memutuskan untuk melepaskan seluruh kondisinya dengan teriakan yang dahsyat. Pedangnya meluncur ke langit.

Dia hanya di tingkat bawah dari Knowing Destiny State. Bahkan jika dia akan melepaskan seluruh kondisinya, dia tidak akan bersinar cukup terang untuk muncul di lautan Negara Persepsi seseorang, jadi panah kedua tidak datang meluncur dari selatan.

Jun Mo mengangkat tangan kirinya dan memindahkannya perlahan dalam angin musim gugur.

Pedang terbang itu tiba-tiba berbalik. Dalam satu dorongan, itu melaju langsung ke dada tetua klan Song.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–