Nightfall Chapter 943

Website sudah kembali normal seperti semula, happy reading 🙂👍

Bab 943: Aversi

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Ning Que melihat cetakan tinju di pohon dan bertanya, “Mengapa itu berdosa?”

Sangsang tidak mengatakan apa-apa dan kembali ke halaman. Dia mengikuti.

Itu agak dingin di awal musim semi. Pohon di dalam halaman tidak banyak tumbuh. Dia berdiri di bawah pohon, memandang cabang-cabangnya yang menggigil dan berkata, “Jika tidak, maka kamu harus membiarkan aku pergi.”

Karena Ning Que mengira itu hanya mereka yang bersama-sama alih-alih berusaha mempertahankannya di dunia manusia, dia seharusnya tidak keberatan jika dia memilih untuk pergi.

“Kamu bisa pergi kapan saja,” kata Ning Que di belakangnya.

Sangsang terus memandangi dahan-dahan dan melihat seekor gagak bertengger di pohon di ujung garis pandangannya.

Dia melanjutkan, “Jika saya pergi, maka Anda akan bunuh diri.”

Ning Que tidak mengatakan apa-apa.

Sangsang menoleh padanya dan bertanya, “Apakah kamu begitu ingin membunuhku?”

Itu adalah keenam kalinya dia bertanya pada Ning Que, atau memikirkan hal itu di dalam hatinya.

“Aku hanya tidak ingin kamu pergi.” Ning Que tidak menghindar darinya dan berkata, “Bahkan jika Anda memilih untuk pergi, ke mana Anda akan pergi? Anda pernah ke dunia manusia. Bagaimana Anda bisa tahan menghadapi Kerajaan Ilahi yang dingin dan membosankan dan menghabiskan hidup tanpa akhir di sana? ”

Sangsang berkata, “Aku milik di sana.”

Ning Que terus bertanya, “Di mana ada? Anda selalu mengatakan ini adalah dunia Haotian. Kerajaan Ilahi juga merupakan bagian dari dunia Haotian. Jadi apa perbedaan antara dunia manusia dan Kerajaan Ilahi? ”

Sangsang menjawab, “Tuanmu ada di sana sekarang.”

Ning Que bertanya, “Mengapa kamu harus menghentikan Tuanku? Dan mengapa Anda harus menghentikan kami? Apakah kamu tidak penasaran dengan apa yang ada di luar dunia ini? ”

“Ini adalah duniaku. Saya adalah penguasa dunia ini. Keberadaanku berasal dari keunikan dunia ini. Jika Anda ingin menghancurkan keunikannya, maka Anda harus menghancurkan saya. ”

Sangsang menatap matanya dan berkata dengan tenang, “Ini adalah konflik mendasar antara aku dan Tuanmu dan Akademi. Tidak ada solusi untuk itu. Jika Anda bersikeras, maka Anda mencari kehancuran saya. ”

“Apakah kamu begitu ingin membunuhku?”

Itu adalah yang ketujuh kalinya.

Ning Que menatapnya dengan tenang dan berkata, “Jangan pergi. Jadilah manusia sejati dan mari kita jalani kehidupan ini bersama. ”

Sangsang berkata, “Manusia sejati akan mati.”

Ning Que berkata, “Kita bisa mencapai keabadian melalui kultivasi. Ayo berkultivasi bersama. ”

Sangsang berkata, “Saya perlu mempertahankan keberadaan dunia ini.”

Ning Que bertanya, “Saya tidak mengerti. Pasti ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini. Mengapa Anda harus menjaga dunia lama ini? Apa yang kamu coba lindungi? ”

Sangsang bertanya kembali, “Saya juga tidak mengerti. Anda dan semua manusia itu sepanjang sejarah manusia, mengapa Anda mencoba melampaui dunia ini? Apa yang kamu coba lihat? ”

Ning Que menjawab, “Sederhana seperti itu, kami ingin tahu apa yang ada di luar sana.”

Sangsang berkata, “Tapi aku tidak.”

Semua logikanya, atau lebih tepatnya, setiap bagian hidupnya bergantung pada obyektivitas aturan. Jika manusia memiliki hasrat naluriah untuk kebebasan, ia memiliki naluri konsistensi dan keterasingan diri.

Ning Que mengambil satu langkah ke depan dan berdiri tepat di depannya.

Gagak membuat gak acuh tak acuh.

Dia memegang tangannya dan menatap matanya, “Jadilah manusia yang nyata. Lalu kita bisa hidup bersama, berkultivasi bersama, berbelanja, memasak, makan, dan melakukan banyak hal bersama. ”

Sangsang belum pernah melihat ke cermin sejak dia kembali ke dunia manusia. Wajah moderat dan sosok luhur yang dipilihnya tidak bisa membuatnya bahagia. Karena itu sekarang dia menemukan wanita yang dia lihat di dalam mata Ning Que aneh dan mengecewakan.

“Kenapa aku harus melakukan itu?”

“Demi umat manusia, dan tentu saja yang paling penting bagiku, silakan tetap di sini.”

Sangsang melihat wajahnya yang biasa di matanya. Gambar wajah itu hancur dan tidak bisa lagi dikumpulkan. Kemudian dia menjadi acuh tak acuh lagi.

“Tidak.” Dia memandang Ning Que dengan tenang dan berkata, “Banyak tahun yang lalu, manusia telah memilih dan membangunkan saya dari keadaan kacau karena mereka ingin saya membawa mereka kedamaian abadi.”

Ning Que tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak bisa mengerti mengapa dia bereaksi begitu dramatis terhadap kata-katanya. Dia pikir itu karena pilihan manusia untuk membangunkannya. Kemudian dia menyadari pada kata-kata berikutnya bahwa itu karena dia.

“Sekarang aku mengerti bahwa itu adalah insting mereka untuk ingin tahu tentang dunia luar. Tetapi Anda bukan salah satu dari manusia itu karena Anda bukan milik dunia ini. ” Sangsang menatapnya dan berkata, “Kamu datang dari luar dunia ini. Anda tahu persis apa yang ada di luar sana. Sejak dua puluh tahun yang lalu, Anda telah memberi tahu saya apa yang ada di dunia itu. Saya tidak pernah lupa. Dan sekarang saya bisa melihatnya dengan jelas dari kesadaran Anda. ”

Ning Que merasakan dingin dari dalam ke luar. Dia berkata, “Di dunia itu … itu indah dan hidup. Dan ada banyak sinar matahari dan kehangatan di mana-mana. ”

“Kamu berbohong.” Sangsang masih sangat tenang. Dia tidak menunjukkan emosi tetapi kata-katanya terdengar seperti guntur memekakkan telinga di atas Kota Chaoyang. Banyak orang terkejut dan melihat ke atas.

“Di duniamu, itu berbahaya di mana-mana. Matahari telah menyala dan bisa meledak atau padam kapan saja. Sebagian besar tempat terlalu dingin. Baik orang biasa yang lemah maupun pembudidaya yang lebih kuat tidak bisa bertahan di dunia itu. ”

Ning Que tidak setuju. “Bintang bisa bertahan selama ratusan juta tahun. Bagaimana itu bisa meledak kapan saja? Memang benar bahwa dingin mendominasi sebagian besar tempat, tetapi ini adalah dunia yang sangat luas. Kami selalu dapat menemukan tempat tinggal. ”

Sangsang berkata, “Bahkan jika itu dapat bertahan selama jutaan juta tahun, itu masih periode yang sangat singkat dibandingkan dengan keabadian yang kita butuhkan untuk kehidupan untuk terus bereproduksi, belum lagi bahwa dunia Anda pasti akan punah. Tidak ada yang akan bertahan. ”

Ning Que terdiam lama dan berkata, “Mungkin sesuatu seperti ingatan akan bertahan.”

Sangsang tidak meninggalkan kesempatan untuk perasaan lembut. “Tidak akan ada kehangatan. Tidak ada apa-apa. Kepunahan berarti akhir, bukan keabadian. Itulah horor pamungkas. ”

Ning Que menggelengkan kepalanya dan berkata, “Itu tidak benar … Saya akui Anda benar, bahwa dunia di luar sana mungkin akan menghadapi kepunahan suatu hari nanti. Tetapi sebelum itu kita memiliki waktu abadi untuk menjelajah ke ujung dunia, atau bahkan menerobos dunia dan menemukan jalan kita menuju yang baru. ”

Sangsang bertanya, “Bagaimana jika kita tidak dapat menemukan cara apa pun?”

Ning Que merasa jengkel dan berkata, “Kamu tidak pernah hidup di dunia itu. Bagaimana Anda bisa yakin bahwa manusia tidak akan dapat menemukan dunia baru? ”

“Karena aku bukan manusia. Saya tidak akan pernah menghibur diri dengan tipu daya. ”

Sangsang menatapnya dan berkata dengan tenang, “Dibandingkan dengan duniaku, duniamu lebih seperti neraka. Apa yang Anda coba lakukan hanya bisa mengingatkan saya bahwa Anda adalah Anak Yama Invarian. ”

Sudah lama sejak Ning Que mendengar kata ini terakhir kali – Anak Invarian Yama. Bertahun-tahun yang lalu ketika Imam Agung Ilahi Cahaya sebelumnya dan beberapa lainnya bersikeras bahwa ia adalah Anak Yama yang Invarian. Kemudian mereka pikir itu Long Qing untuk sementara waktu. Belakangan giliran Sangsang.

Tentu saja sekarang dia tahu bahwa tidak ada Yama Invariant. Atau Haotian adalah Yama Invariant. Tetapi dia harus mengakui bahwa sampai batas tertentu Sangsang benar.

Dunia tempat dia tinggal jauh lebih dingin, lebih bergejolak, dan berbahaya. Itu seperti kerajaan Invarian Yama.

Dia datang ke sini dari dunia itu, membawa pengetahuannya tentang dunia itu dan memperkuat keyakinan Akademi dan Kepala Sekolah. Tetapi jika dunia Haotian akhirnya akan ditembus, jika mereka memasuki alam semesta yang luas dan akhirnya menghadapi kehancuran mereka, maka ia akan menjadi orang yang bertanggung jawab untuk membawa bayangan Yama Invarian ke dunia ini.

Spekulasi ini membuatnya merasa kedinginan dan jengkel. Dia berteriak kepada Sangsang, “Kamu harus menang tidak peduli apa, ya? Bahkan jika itu hanya sebuah diskusi, Anda tidak akan pernah kalah, tidak sekalipun. Mengapa itu begitu penting?

Sangsang menatapnya dengan tenang dan penuh simpati.

Dan ini membuatnya semakin kesal. Dia pergi ke pohon itu dan meninju pohon itu dengan keras. Burung gagak menatapnya. Tapi itu tidak membuat gak jelek atau terbang jauh.

“Sudah bertahun-tahun. Sejak Anda belajar berbicara, saya telah mengikuti perintah Anda. Orang lain mengira Anda adalah pelayan wanita saya dan melayani saya setiap hari. Ketika saya mengatakan untuk pergi ke timur, Anda tidak pernah pergi ke barat. Ketika saya ingin nasi, Anda tidak pernah memasak bubur. Tetapi Anda harus tahu persis apa yang sebenarnya terjadi. Saya menunjuk ke timur karena Anda telah melihat ke arah itu. Saya mengatakan nasi hanya karena Anda telah membuang semua bubur malam sebelumnya. ” Ning Que menoleh padanya dan berseru dengan marah, “Bertahun-tahun yang lalu di Gunung Min saya mempertaruhkan hidup saya untuk menangkap rusa itu. Tapi Anda melirik saya dan saya membiarkannya pergi. Di Kota Wei ketika Anda berusia delapan tahun, bibi yang gemuk itu mengusulkan pernikahan untuk Anda, tetapi Anda tidak menyetujuinya. Saya hampir membunuh bocah itu malam itu juga. Anda ingin kembali ke Chang’an, dan di sanalah saya pergi.

Dia melanjutkan. “Kamu ingin menyewa toko itu di Lin 47th Street, jadi aku menyewa itu! Lalu apa yang terjadi? Saya hampir menyerahkan hidup saya kepada Chao Xiaoshu! Karena kamu, aku menampar wajah Long Qing. Dia mengancamku dengan nyawamu jadi aku membuatnya menjadi sampah dengan sekali tembak. Saya tidak peduli jika saya menyinggung Ruang Ilahi West-Hill atau membuat masalah bagi Akademi. Lalu aku diburu oleh Ye Hongyu seperti anjing gelandangan! Lalu kami datang ke tempat kumuh ini! ” Dia menunjuk ke halaman dan berkata kepadanya dengan suara bergetar, “Kamu pikir itu menyenangkan untuk menyebut dirimu sendiri Putri Invarian Yama? Bagi saya itu tidak menyenangkan sama sekali! Seluruh dunia memburu kamu dan aku harus menggendongmu di punggungku dan terus berlari. Saya sangat takut karena saya tidak cocok dengan mereka. Tapi tahukah Anda? Aku melawanmu. ”

Sangsang tetap diam dan menatapnya dengan tenang.

“Aku tidak pernah mendurhakai kamu. Apa pun yang Anda inginkan, saya mengikuti. Aku tidak akan menyakitimu. Tidak pernah ada kemungkinan seperti itu di kepala saya. Sudah seperti ini sejak saya menemukan Anda di Provinsi Hebei. Aku sangat menyayangimu dan sangat mencintaimu. Saya menghargai Anda lebih dari hidup saya sendiri. ” Suara Ning Que menjadi lebih rendah tetapi emosinya lebih gelisah. Dia melanjutkan, “Karena kamu adalah satu-satunya bagiku ketika seluruh dunia meninggalkanku. Kamu selamat karena aku, dan aku selamat karena kamu. Karena aku perlu membesarkanmu. Apa itu natal? Itu natal. ”

Sangsang melihat ke atas ke langit yang gelap dan tidak mengatakan apa-apa. Burung gagak hinggap di pohon dan miring sambil mencoba mencari tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua.

“Kamu membunuh Paman Termuda. Aku tidak akan menentangmu karena itu sebelum aku lahir. Tapi Kepala Sekolah … Aku tidak bisa tinggal jauh dari kematiannya. ” Itu karena dia telah mengatakan terlalu banyak atau dia terlalu emosional, Ning Que terdengar serak dan sangat marah. Sepertinya dia akan pingsan kapan saja. “Aku bisa menghentikanmu ketika kita berada di tepi Sungai Sishui karena kamu adalah barang kelahiranku. Tetapi saya tidak … saya pikir itu karena saya lupa pada waktu itu. Namun, kemudian saya menyadari bahwa saya tidak pernah lupa itu. Itu hanya karena saya secara naluriah memilih untuk melupakan itu saat itu. Karena aku sangat takut kamu terbunuh. ”

Dia melihat ke atas ke arah malam berbintang dan bulan yang muncul, dan melanjutkan setelah jeda, “Aku tidak pernah mengatakan itu kepada siapa pun. Tetapi setiap saudara dan saudari di Akademi tahu itu. Namun mereka juga tidak pernah membicarakan hal itu. ”

Dia melanjutkan. “Saya akan melakukan apapun untukmu. Saya bisa kurang ajar, saya bisa mempertaruhkan hidup saya sendiri, apalagi peduli kesetiaan atau rasa malu. Apa itu moralitas? Jika itu di masa lalu saya bisa membunuh semua orang di dunia untuk Anda, hanya agar Anda aman dan sehat. Saya tidak akan peduli apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang saya, atau bagaimana mereka membenci saya atau takut kepada saya. ” Ning Que melihat kembali padanya dan berkata dengan air mata sambil tersenyum, “Tapi sekarang berbeda. Setiap saudara dan saudari di Akademi, dan orang-orang di Kota Chang’an, mereka sudah sangat baik padaku dan juga untukmu. Jika aku membiarkanmu kembali, Tuan akan mati, Kekaisaran Tang akan ditaklukkan, dan tidak akan ada lagi Akademi di dunia ini. Karena itu saya tidak dapat mengikuti pesanan Anda saat ini. ”

Bulan akhirnya muncul dari kegelapan tepat di belakangnya. Itu bukan bulan yang cerah. Seperti yang selalu lilin dan berkurang, bulan sangat redup malam ini, seolah-olah hampir mati.

“Aku akan mati juga.” Sangsang tetap diam saat Ning Que berbicara, sampai saat itu. Dia menatapnya dengan tenang dan berkata, “Jika bukan karena Akademi dan kamu, aku tidak akan terpojok oleh kesedihan oleh para biarawan di Kuil Xuankong. Anda harus tahu dengan jelas bahwa saya menjadi semakin lemah dari hari ke hari. Jika Anda tidak membiarkan saya kembali ke Kerajaan Ilahi, saya akhirnya akan mati, apalagi menjadi manusia sejati. Dalam hal kultivasi, saya telah mengatakan kepada Anda bahwa saya tidak pernah berbohong pada diri sendiri. Saya Haotian. Bagaimana saya bisa menjadi manusia yang nyata? Jika saya melakukannya, apakah saya akan tetap menjadi diri saya sendiri? Bagaimana Anda bisa memastikan bahwa saya bisa selamat dari itu? ”

Jika bukan karena Kepala Sekolah, dunia manusia akan direbut oleh kegelapan. Kepala Sekolah adalah satu-satunya yang telah mencapai ini selama ribuan ribu tahun di dunia Haotian. Kedatangan Haotian ke dunia manusia juga belum pernah terjadi sebelumnya. Adapun mengapa dia datang ke dunia ini dari dunia lain, itu bahkan lebih luar biasa. Tidak ada yang tahu apa yang bisa mereka lakukan terhadap dunia dan apa yang akan terjadi pada ketiganya pada akhirnya.

Haotian tidak tahu. Begitu juga dengan Kepala Sekolah, belum lagi Ning Que. Karena tidak dapat memberikan jawaban, dia berjalan ke dapur dan menoleh padanya untuk bertanya, “Haruskah aku membuatkanmu mie?”

Sangsang masih menatapnya dengan tenang. Tidak ada kekecewaan, hanya sedikit ketidakpedulian.

“Saya tidak lapar.” Mendengar kata-kata itu dia kembali ke kamar. Dia berbaring dan menyelimutinya. Seperti anak kecil yang kesal, dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya, berusaha membuat dirinya merasa lebih baik.

Setelah beberapa saat, Ning Que melangkah ke kamar tidur, membukanya dan membantunya bangun.

Dia mengulangi, “Saya bilang saya tidak ingin mie.”

Ning Que berkata, “Kamu harus mencuci kaki sebelum tidur.”

Sangsang kemudian menyadari ada baskom dengan air hangat di samping tempat tidur.

Ning Que berjongkok dan melepas sepatunya. Dia mencoba memastikan suhunya baik-baik saja, lalu menempatkan kaki putih teratai ke baskom dan mencucinya dengan hati-hati, kaki demi kaki.

Tak satu pun dari mereka mengatakan sepatah kata pun malam itu.

Pagi berikutnya, Sangsang tidak bangun. Dia tinggal di selimut dan menatap langit-langit. Seekor laba-laba telah membuat jaring di balok dan sedang menunggu serangga untuk terperangkap. Kemudian ia merangkak dan membunuh mangsa dengan antusias dan melahap makanannya yang berair.

“Kita tidak bisa terus seperti ini. Harus ada keputusan. ” Dia berbalik untuk melihat Ning Que dan berkata, “Jika kamu tidak membiarkanku pergi, aku akan membunuh semua orang.”

Ning Que menggosok matanya dan menjawab, “Kami kehabisan beras. Ingatkan saya untuk membeli beberapa ketika kita pergi berbelanja. ”

Mereka memasak bubur dengan sisa nasi dan pergi ke pasar setelah sarapan. Mereka pergi ke toko beras dulu. Ketika dia akan membayar tagihan, Ning Que menemukan kepala manusia di kantong berasnya.

Itu adalah kepala penjaga toko.

Darah menetes dari kantong. Beras menjadi merah tua. Itu tampak seperti jenis beras hitam khusus yang diproduksi di Kerajaan Qi tetapi baunya menjijikkan dengan darah.

Para pegawai dan pelanggan semua ketakutan. Mereka menjerit dan bergegas keluar tetapi tidak bisa sampai ke pintu. Mereka semua terbunuh.

Ketika Haotian menginginkan seseorang mati, ada berbagai cara untuk mengambil nyawanya. Dia bisa memberi mereka kematian yang damai seolah-olah mereka memiliki mimpi indah.

Namun jelas Sangsang tidak memilih pendekatan itu untuk orang-orang ini. Untuk membuat Ning Que merasa lebih buruk dan menunjukkan tekadnya lebih khas, dia telah memilih pendekatan yang paling berdarah. Anggota badan yang patah berserakan di toko beras.

Warna terkuras dari wajah Ning Que. Dia menatapnya dan mencoba mengatakan sesuatu. Tapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Dia berjalan keluar dari toko beras dan tidak berani membeli apa pun. Dia bergegas melewati kios-kios dan mengabaikan penjualan mereka. Dia bahkan lupa kantong beras bernoda darah yang dibawanya.

Tapi Sangsang tidak membiarkannya tergelincir. Meskipun dia tidak membeli apa pun, setiap pemilik kios yang dia lewati dibantai dengan menyedihkan.

“Cukup!” Ning Que berhenti di pintu masuk pasar. Jalanan di depan penuh sesak. Dia tidak berani maju selangkah pun. Sebaliknya dia berbalik dan berteriak pada Sangsang dengan amarah.

Pasar dibanjiri dengan darah. Sepatunya basah oleh darah.

Sangsang berjalan ke arahnya dalam banjir darah, masih acuh tak acuh.

Berdiri dalam adegan yang mengerikan Ning Que tidak bisa menahan diri dari gemetar.

Lalu dia tenang dan tampak pucat dan kelelahan.

Dia melihat ke Sangsang dan berkata, “Ini tidak akan berhasil.”

Sangsang bertanya, “Kalau begitu, haruskah aku mencobanya dengan orang-orang Tang?”

Ning Que tidak mengatakan apa-apa tetapi menjadi cemas.

Karena dia sudah memikirkan itu.

Dengan pemikiran itu muncul keengganan.

Setelah keengganan muncul kemarahan.

Dan kemarahan ditimbulkan oleh perbedaan.

…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di Baca Komik Dan Novel Gratis <–